RUPTL Terbaru Dorong Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dan Penyerapan Tenaga Kerja

  • Kamis, 05 Juni 2025 - 15:49 WIB
pln.co.id


HALILINTARNEWS.COM, JAKARTA – Upaya mewujudkan Indonesia yang terang dan berkelanjutan kini membawa harapan baru, bukan hanya bagi masa depan energi, tetapi juga bagi jutaan pencari kerja. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang disusun oleh PT PLN (Persero) tak sekadar berfokus pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), namun juga menjadi pintu pembuka lahirnya peluang kerja berskala besar di seluruh negeri.

Pemerintah memproyeksikan bahwa implementasi RUPTL terbaru ini dapat menciptakan sekitar 1,7 juta lapangan kerja, dengan sekitar 760 ribu di antaranya masuk dalam kategori green jobs, atau pekerjaan ramah lingkungan yang tersebar di berbagai proyek pembangkit listrik berbasis energi bersih.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa sektor energi kini bukan lagi semata-mata soal kelistrikan, tetapi menjadi pendorong tumbuhnya industri, konstruksi, manufaktur, hingga pembangunan sumber daya manusia.


“RUPTL ini akan menyerap 1,7 juta tenaga kerja, supaya Indonesia menjadi terang benderang. Dari jumlah itu, 836 ribu di antaranya berada di sektor pembangkitan, sisanya di sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi,” kata Bahlil dalam konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5).

Lebih dari 91 persen dari pekerjaan di sektor pembangkitan akan berbasis EBT—hal ini menjadi peluang besar bagi generasi muda yang ingin terlibat langsung dalam transformasi energi nasional. “Kita harap anak-anak muda bisa masuk ke sini. Ini masa depan,” tegasnya.

Bahlil merinci potensi tenaga kerja dari berbagai jenis pembangkit EBT, antara lain:


  • PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya): 348.057 tenaga kerja

  • PLTA/PLTM (Tenaga Air dan Minihidro): 129.759 tenaga kerja

  • PLTA Pump Storage: 94.195 tenaga kerja

  • PLTB (Tenaga Bayu/Angin): 58.938 tenaga kerja

  • PLTP (Tenaga Panas Bumi): 42.700 tenaga kerja

  • Sistem Penyimpanan Energi Baterai: 68.193 tenaga kerja

  • PLTBm (Biomassa): 7.197 tenaga kerja

  • PLTBg (Biogas): 1.481 tenaga kerja

  • PLTSa (Sampah): 2.429 tenaga kerja

  • PLTAL (Arus Laut): 341 tenaga kerja

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menggarisbawahi bahwa RUPTL bukan sekadar peta jalan energi, tapi juga merupakan strategi nasional untuk mengangkat kesejahteraan rakyat.

“RUPTL ini bukan hanya soal ketersediaan energi dan pencapaian target Net Zero Emissions, tapi juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat: mengurangi kemiskinan, mengatasi kelaparan, dan membuka kawasan industri serta ekonomi baru. Ini adalah jalan menuju kesejahteraan yang merata,” ujarnya.

Dengan komitmen besar ini, pemerintah dan PLN berharap energi bersih dapat menjadi kekuatan transformasi sosial—di mana setiap kilowatt listrik yang dihasilkan juga berarti harapan baru bagi jutaan keluarga Indonesia.




Baca Juga