- Beranda
- Pendidikan
- Terapkan 3 Terobosan Program Keselamatan Berkendara, ISDC Riau Jadi Percontohan Se-Indonesia
Terapkan 3 Terobosan Program Keselamatan Berkendara, ISDC Riau Jadi Percontohan Se-Indonesia
- Sabtu, 11 Mei 2024 - 19:23 WIB
- Reporter : Hendra Bakti Nainggolan
- Redaktur : Armazi Yendra
HALILINTARNEWS.COM, PEKANBARU - Indonesia Safety Driving Centre (ISDC) Riau menerapkan tiga terobosan program keselamatan berkendara di Bumi Lancang Kuning.
Tiga terobosan tersebut menjadi program prioritas pihak menajemen ISDC Riau saat ini.
Menajemen ISDC Riau Romson menjelaskan, ketiga terobosan tersebut antara lain ISDC With Corporation, Program ISDC Goes To Campus dan Program ISDC With Community.
Lebih dijelaskan Romson, bahwa ISDC With Corporation adalah pelatihan di ISDC didukung kurikulum berstandar Internasional.
“Pada program ini para Instruktur SDC adalah para Profesional yang bersertifikat dalam dan luar negeri. Beberapa instruktur sudah disertifikasi BNSP dan saat ini masih aktif di dunia olahraga otomotif. Pengalaman para instruktur dalam dunia Safety Riding dan Defensive Driving ada yang lebih dari 15 tahun. Diharapkan dengan pengalaman tersebut akan memberikan wawasan yang luas bagi peserta pelatihan,” jelas Romson.
Kemudian, untuk program ISDC Goes To Campus yakni ISDC memiliki program menjangkau kaum terpelajar dan intelektual untuk memberikan edukasi keselematan berkendara ke kampus dan memberikan materi yang dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab berkendara di jalan raya.
Sedangkan, untuk program ISDC With Community adalah Comunitas Otomotif yang merupakan sekumpulan orang yang dalam kegiatan komunitasnya adalah identik dengan kendaraan. Komunitas motor dan mobil adalah merupakan garda terdepan dalam memberikan contoh berkendara yang baik kepada masyarakat luas.
“Untuk terobosan ketiga ini, ISDC melihat hal ini adalah merupakan peluang besar untuk memberikan edukasi tentang bagaimana menanamkan kesadaran berkendara dan berkendara yang bertanggungjawab di jalan raya. ISDC tetap melakukan edukasi terhadap komunitas motor dan mobil,” jelas Romson.
Melalui komitmen yang tinggi, ISDC Riau berharap, selain mampu memberikan pengetahuan tata cara berkendara yang benar dan tertib dalam berlalu lintas, melalui program unggulan yang dihadirkan ini ISDC Riau mampu menekan angka fatalitas dan terwujudnya Kamseltibcarlantas yang berkesinambungan di wilayah Provinsi Riau pada umumnya.
Romson juga mengajak masyarakat Riau untuk mengenal lebih jauh tentang Indonesia Safety Driving Center (ISDC) yang hanya ada di empat Provinsi di wilayah Indonesia, yakni di Jakarta, Klaten (Jateng) dan untuk di Sumatera Utara ada dua yang berada di Deli Serdang, Medan dan di Provinsi Riau.
Untuk ISDC Riau sendiri, terang Romson, telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas antara lain ruangan kelas teori, lapangan praktik latihan berkendara, kendaraan latihan roda dua, roda empat dan truk, simulator R2, R4 dan R6 dan lain sebagainya.
“Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ISDC Riau juga dilengkapi dengan ruang ujian teori dan ruang lobby yang nyaman,” ucap Romson.
Maka, untuk melahirkan generasi bangsa yang siap untuk berbudaya tertib dalam berlalu lintas saat beraktivitas keseharian bila berkendara, ISDC Riau terus berinovasi dan meningkatkan komitmen.
Romson menginformasikan bahwa ISDC pertama didirikan di Medan, Sumatera Utara dengan nama Medan Safety Driving Center (MSDC). Berdirinya ISDC ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan di Indonesia.
“Karena tidak cukup dengan satu sekolah mengemudi saja, maka ISDC Riau didirikan pada tahun 2011 dan hingga saat ini terus berkembang,” ujar Romson.
Dalam perkembangan ISDC Riau, pihak Korlantas Mabes Polri mengakui bahwa ISDC Riau merupakan sebagai salah satu pusat percontohan sebagai sekolah keselamatan lalu lintas di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan UU No.22 tahun 2009. Tentang Lalulintas dan angkutan jalan di Pasal 77 dan 78 menjelaskan bahwa, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan.
“Karena itu, untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi, calon pengemudi harus memiliki kompetensi mengemudi yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan atau belajar sendiri,” kata Romson.
Romson melanjutkan, hal ini juga sesuai dengan pasal 78 pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari pemerintah. Sejalan dengan Perpol No. 02 tahun 2023 perubahan Perpol No 05 Tahun 2021 Tentang Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Dan Penandaan Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Dapat diketahui bahwa, Profesi Pengemudi dan Persyaratan Pengemudi, Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki surat izin mengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan. Surat izin mengemudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 2 (dua) jenis,” jelas Romson.
Kemudian, lanjut Romson, bagi masyarakat yang ingin memiliki SIM kendaraan bermotor bagi perseorangan dan SIM kendaraan bermotor umum. Calon pengemudi harus memiliki kompetensi mengemudi yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan atau belajar sendiri.
“Untuk mendapatkan SIM kendaraan bermotor umum, calon pengemudi wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan pengemudi angkutan umum. Sesuai dengan aturan pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya diikuti oleh orang yang telah memiliki surat izin mengemudi untuk kendaraan bermotor perseorangan,” sebut Romson.
ISDC sendiri, ucap Romson, merupakan salah salah satu Lembaga Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari pemerintah.
“Untuk izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang diberikan oleh pemerintah ini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pemerintah daerah,” katanya.
Romson menjelaskan bahwa izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang diberikan oleh pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Artinya, jelas Romson, Indonesia Safety Driving Centre (ISDC) adalah pusat kajian keselamatan dalam berkendara dan menjadi lembaga swasta berdiri atas dasar kesadaran untuk ikut berperan dalam program pemerintah menjadi pelopor keselamatan.
Khususnya dalam berkendara untuk menjamin kompetensi pengemudi dan berperan dalam mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya, dengan memberikan edukasi keselamatan berkendara seluas luasnya kepada masyarakat umum.
“ISDC sendiri saat ini juga telah membuka pelatihan reguler setiap hari kerja, untuk motor, mobil dan truk/roda 6,” ujar Romson.
Pihaknya, lanjut Romson, juga memiliki berbagai program edukasi unggulan tentang tata tertib berlalu lintas yang bertujuan untuk menciptakan generasi bangsa masa depan yang selalu tertib dalam berlalu lintas dan terwujudnya Provinsi Riau.
“Seperti yang kita jelaskan di atas, sejak hadir ISDC, kita selaku pihak menajemen ISDC terus melakukan berbagai program kegiatan, seperti program ISDC GO TO SCHOOL dengan memberikan pengetahuan kepada anak-anak di sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekanbaru, bagaimana mereka bisa memahami dan mengerti bagaimana berkendara yang benar dan selalu tertib dalam berlalu lintas, program ini rutin dilaksanakan ke sekolah-sekolah,” jelas Romson.
Romson menambahkan, berdasarkan survei internal pihaknya, serta sesuai informasi yang diterima di lapangan saat ini, ISDC Riau sendiri sangat berkomitmen untuk menurunkan angka kecelakaan dan penyelahgunaan kendaraan.
Langkah ini, sebut Romson, mengingat saat ini kondisi aktivitas lalu lintas sangat memprihatinkan khususnya bagi anak-anak sekolah, yang mana anak-anak ini adalah akan menjadi pemimpin masa depan bangsa.
“Data yang kita dapatkan saat ini, anak-anak yang masih usia di bawah 17 tahun, salah satu penyumbang kecelakaan paling banyak termasuk anak-anak sekolah tingkat SMP dan Tingkat SMA. Kami dapat informasi bahwa anak sekolah tingkat SMP dan SMA khususnya di daerah Riau sudah banyak yang menggunakan kendaraan ke sekolah,'' imbuhnya.
Maka, sebagai wujud tanggung jawab dan Kepedulian keselamatan dalam berlalu lintas kepada anak anak sekolah, melalui penyelenggaraan “ISDC Go To School. Pihaknya dari ISDC Riau akan terus melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan kepada para anak - anak muda.
“Program ISDC Go School dalam hal ini menyasar anak-anak sekolah tingkat SMP dan SMA secara teori maupun praktek,” tutup Romson. ***