PLN Bangun SPBH, Mobil Hidrogen Siap Meluncur di Indonesia
- Selasa, 22 April 2025 - 12:33 WIB
- Redaktur : Redaksi

HALILINTARNEWS.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan komitmennya dalam mendukung peralihan menuju energi bersih di sektor transportasi dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta. Infrastruktur ini dikelola oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok dan menjadi fasilitas pengisian kendaraan berbasis hidrogen pertama di Tanah Air.
Tak heran, kunjungan ke SPBH Senayan menjadi agenda paling ditunggu dalam perhelatan Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition 2025. Lokasi ini menarik perhatian pelaku industri energi, transportasi, hingga kalangan akademisi dari dalam dan luar negeri.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyebut hidrogen hijau sebagai energi masa depan Indonesia. PLN IP pun bergerak cepat membangun ekosistemnya dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan green hydrogen plant (GHP) dan SPBH.
"SPBH Senayan merupakan yang pertama di Indonesia dan bagian dari roadmap nasional pengembangan energi hidrogen. Diharapkan ini jadi percontohan awal bagi pembangunan infrastruktur serupa di kota-kota lain," ujar Edwin, Senin (21/4).
Ia menambahkan, dalam beberapa tahun mendatang, SPBH di berbagai wilayah akan memegang peran penting dalam mendukung transportasi rendah emisi. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta diyakini bisa mempercepat pencapaian target net zero emission.
Sementara itu, General Manager UBP Priok, Buyung Arianto, menyatakan SPBH Senayan saat ini sudah memiliki hydrogen refueller dengan tekanan 350 bar dan pengisian yang hanya memakan waktu di bawah 5 menit. Ke depan, kapasitasnya akan ditingkatkan hingga mencapai tekanan 700 bar dengan durasi pengisian kurang dari 3 menit.
Pembangunan SPBH ini merupakan bagian dari strategi besar PLN dan subholding-nya dalam mempercepat transisi energi nasional. Di sisi hulu, PLN telah mengoperasikan 22 unit green hydrogen plant sejak 2023, dengan 13 di antaranya dimiliki oleh PLN IP.
Adapun lokasi GHP milik PLN IP tersebar di berbagai pembangkit seperti PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya, PLTGU Tanjung Priok, hingga PLTP Kamojang. Dengan 13 unit tersebut, kapasitas produksi hidrogen hijau mencapai 80 ton per tahun—sekitar 40 persen dari total produksi GHP PLN. Dari jumlah itu, 32 ton digunakan untuk kebutuhan internal pembangkit, sementara 48 ton sisanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan eksternal seperti transportasi.